Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makam Keramat Beji : Situs Bersejarah Di Kota Depok

Situs Keramat Beji | Berlokasinya di kawasan Perumnas Depok Utara Rt. 03 Rw. 12 kampung Keramat Beji di Kecamatan Beji. Tidak ada petunjuk jalan atau tanda yang menunjukkan bahwa di kompleks perumahan tersebut terdapat situs Keramat Beji. Namun mayoritas penduduk disekitar tahu akan keberadaannya.
 
Dilokasi tersebut ada ada seorang bapak yang bernama Pak Marto sebagai juru kunci situs keramat beji tersebut dan merupakan keturunan ke delapan pewaris amanat leluhurnya untuk menjaga dan melestarikan situs Keramat Beji.

Situs Keramat Beji

Padepokan yang menjadi Petilasan

Di lokasi situs keramat beji terdapat padepokan  yang hanya seluas kurang lebih seribu meter persegi dan sungguh asri dengan adanya pohon beringin besar dan hanya tinggal akarnya saja.Dan uniknya, ada salah satu pohon yang akarnya membentuk tempat seperti petilasan. Namun ternyata tidak digunakan sebagai tempat petilasan karena untuk itu sudah ada tempatnya sendiri.
 
Dan disana terdapat tiga buah guci yang berbeda ukuran diletakkan di depan padepokan. Warna dasar guci adalah cokelat dihiasai dengan gambar batang dan dedaunan yang diberi pembatas warna putih. Pak Marto menerangkan bahwa ketiga buah guci adalah simbol tiga rahasia Allah SWT, yakni maut, rezeki, dan jodoh.
 
Dekat pintu masuk padepokan terdapat papan berukuran kecil berwarna putih terpasang di saung. Dalam papan terdapat tulisan “Kampung Beji/Keramat Beji Mbah Raden Wujud Beji”. Dan ternyata Mbah Raden Wujud Beji bukanlah nama tokoh atau wali, namun adalah simbol bahwa ditempat ini menjadi pusat berkumpulnya para wali yang memiliki keistimewaan/karomah dari Allah SWT dikarenakan ketaatan dan kesalehan mereka.
 
Padepokan Kramat Beji terdiri dari tempat utama dan pelengkap. Padepokan utama terdapat ruang meditasi. Biasanya banyak penziarah datang untuk meminta kepada Allah SWT agar menurunkan karomah seperti yang dimiliki Mbah Raden Wujud Beji. Suasana meditasi sangat terlihat jelas disini. Terdapat wadah bakar kemenyan, bunga tujuh rupa yang wangi menusuk hidung, dan makanan minuman yang menjadi sesajen. Namun yang unik disini sesajen yang disuguhkan ternyata dibagikan kepada orang – orang sekitar setelah ritual selesai, karena agar tidak mubazir.
 
Di luar ruang meditasi terlihat banyak foto terpampang di dinding. Selain foto Sayidina Ali bin Abu Talib, Sunan Kalijaga, dan Syekh Abd al-Qadir al-Jailani, yang paling menarik perhatian adalah adanya foto Presiden Soekarno dan Nyi Roro Kidul. Dan ternyata menurut pak Marto, Presiden Soekarno pernah bermeditasi disini.

Tujuh Sumur

Lokasi tujuh sumur terletak dua puluh lima meter dari padepokan. Posisinya berada di tepi jalan perumahan yang dilalui banyak orang. Sekilas tidak tampak hal istimewa karena tidak ada tanda atau tulisan yang memberikan informasi bahwasanya lokasi tersebut adalah situs sejarah.
Namun ternyata disana hanya terdapat tiga sumur dan sisanya tersebar i wilayah Beji. Dan yang paling unik adalah air sumur disana tidak pernah kering walaupun wilayah disekitarnya dilanda kemarau panjang sekalipun.

Titik Awal Penyebaran Islam

Menurut H. Baharuddin Ibrahim dalam buku “Meluruskan Sejarah Kota Depok”, di padepokan inilah guru agama Islam mengajar pada para siswa atau santrinya. Di siang hari mereka bekerja di ladang, dan sore belajar agama. Para siswa ditempatkan pada sebuah asrama, sedangkan gurunya disediakan tempat di kompleks itu juga. Pelajaran yang diberikan selain pendidikan agama, juga seni bela diri (silat), dan kemungkinan latihan kemiliteran.
 
Para prajurit Banten yang datang ke Keramat Beji tidak hanya membangun basis militer saat itu, mereka juga berdakwah kepada masyarakat pribumi untuk memeluk agama Islam. Akhirnya padepokan yang mereka bangun menjadi pusat penyebaran agama Islam di Depok. Dakwah yang dilakukan mereka tidak serta merta memberangus nilai-nilai dan kearifan lokal masyarakat pribumi yang mayoritasnya adalah penganut Hindu maupun animisme dan dinamisme. Adanya wayang yang tersimpan di padepokan menjadi bukti bahwa selain mengajarkan agama dengan pengajian, mereka menggunakan wayang sebagai sarana dakwah.

Kurangnya Perhatian Pemerintah Depok

Keberadaan situs Keramat Beji nampaknya kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat. Nilai sejarahnya sebagai cagar budaya semestinya dilestarikan dengan menjadikannya salah satu pilihan wisata sejarah bagi generasi muda. Ini terbukti dengan tujuh sumur tersebut yang tidak ada tanda apapun.
 
Pemerintah melalui dinas parwisata sebaiknya melakukan penelitian sejarah terhadap situs Keramat Beji. Hal demikian agar warisan yang memiliki nilai-nilai sejarah tersebut dapat ditelusuri dan menjadi catatan sejarah bagi generasi mendatang. Selain itu, tempat yang dikenal dengan keramat ini tidak hanya ditonjolkan sebagai pusat petilasan untuk mencari karomah atau tempat meditasi, namun sebaiknya lebih dikenal sebagai pusat awal penyebaran Islam di wilayah Depok.   
 
Saat ini masih ada Pak Marto sebagai keturunan kedelapan pewaris amanat leluhurnya untuk menjaga dan melestarikan situs Keramat Beji. Namun lima atau bahkan sepuluh tahun kemudian adakah yang berminat melanjutkan perjuangannya? Pemerintah, kami, dan anda adalah penanggung jawab situs sejarah penting ini.

Posting Komentar untuk "Makam Keramat Beji : Situs Bersejarah Di Kota Depok"